Kabarina.com – Komitmen Pemerintah Kota Jambi dalam mengedepankan tata kelola berbasis data dan transformasi digital mendapat sorotan internasional. Hal ini dibuktikan saat Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, M.K.M., didaulat sebagai narasumber utama pada 2nd International Seminar on Social, Government, and Politics (LOGIC), yang berlangsung di Universitas Jambi, 15–16 Juli 2025.
Seminar bertema “Social Statistics Methods and Data Governance in Social Sciences Perspective” ini merupakan hasil kerja sama antara Universitas Jambi dan University of Ljubljana, Slovenia. Acara dibuka secara resmi oleh Rektor UNJA, Prof. Dr. Helmi, S.H., M.H., yang menekankan pentingnya digitalisasi dan literasi data dalam perumusan kebijakan publik masa depan.
Dalam pemaparannya, Wali Kota Maulana memukau peserta dengan presentasi berjudul “Tata Kelola Data dan Transformasi Digital di Kota Jambi.” Ia mengungkap bahwa sejak awal masa jabatannya, lebih dari 300 Peraturan Wali Kota telah diterbitkan, semuanya berbasis riset dan data.
“Data adalah kompas dalam mengambil keputusan. Kami tidak lagi berjalan dengan asumsi,” ujar Maulana di hadapan para akademisi, peneliti, dan mahasiswa internasional.
Maulana juga menyoroti demografi Kota Jambi yang kini didominasi generasi muda. “52 persen dari populasi kami adalah Gen Z, Gen Alpha, dan Milenial. Layanan publik harus mampu menjangkau mereka secara digital, cepat, dan tepat.”
Ia juga mengenalkan program inovatif seperti Kartu Bahagia dan Kampung Bahagia, yang menekankan aspek kesejahteraan dan keamanan warga sebagai bagian dari pendekatan pembangunan sosial yang inklusif.
Dari sisi capaian, tahun 2024 Kota Jambi mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 4,98% dan IPM 81,77, yang menjadi salah satu indikator keberhasilan tata kelola daerah.
Seminar LOGIC turut menghadirkan para pemikir internasional seperti Assoc. Prof. Lan Umek, Ph.D. dan Dr. Dejan Ravielj dari Slovenia. Sementara itu, Wakil Menteri Dalam Negeri RI, Dr. Bima Arya Sugiarto, menyampaikan keynote speech secara daring yang menegaskan bahwa era pemerintahan modern harus dimulai dari penguasaan data.
Momentum penting lainnya adalah penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) dan Implementation Agreement (IA) antara Pemkot Jambi dan Universitas Jambi. Penandatanganan ini diwakili oleh Kepala Bappeda Suhendri dan Kadis Kominfo Abu Bakar, yang menandai dimulainya kolaborasi lebih luas dalam riset dan kebijakan publik.
Ketua Jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNJA, Dr. Rio Yusri Maulana, menyatakan bahwa kerja sama dengan University of Ljubljana telah berlangsung selama tiga tahun dan akan berlanjut ke penguatan riset kebijakan melalui laboratorium pemerintahan.
“Ini adalah bentuk nyata sinergi antara akademisi dan pemerintah. Kita ingin lahirkan inovasi kebijakan berbasis data, bukan sekadar asumsi,” tutup Prof. Helmi, Rektor UNJA.
