Kabarina.com – Gubernur Jambi, Dr. H. Al Haris, S.Sos., MH., secara resmi men-tapping kartu tol sebagai tanda dimulainya pengoperasian Jalan Tol Bayung Lencir – Tempino – Jambi, khususnya Seksi 3 Gerbang Pijoan (Simpang Ness-Tempino) sepanjang 18,49 km, Minggu (14/09/2025). Peresmian ini menandai sejarah baru dengan hadirnya jalan tol pertama di Provinsi Jambi, yang memiliki total panjang 52,59 km.
Dalam sambutannya, Gubernur Al Haris mengingatkan bahwa pembangunan tol merupakan perjalanan panjang penuh tantangan sejak dirinya mulai menjabat pada 2021. Rapat perdana yang ia pimpin ketika itu adalah membahas kelanjutan proyek tol yang sempat mandek akibat kendala pendanaan dan pembebasan lahan.
“Alhamdulillah, berkat dukungan penuh pemerintah pusat, DPR RI, Kejaksaan, serta perangkat desa, satu per satu hambatan dapat diselesaikan. Hari ini kita menyaksikan hasil perjuangan bersama,” ujarnya.
Ia menegaskan, hadirnya tol ini tidak hanya memangkas waktu tempuh dan mempercepat mobilitas masyarakat, tetapi juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi Jambi. “Sejak Indonesia merdeka, baru kali ini Jambi memiliki jalan tol sepanjang 52,59 km. Ini sejarah, mari kita jaga bersama demi manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat,” tegasnya.
Gubernur juga menyampaikan bahwa pemerintah telah berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan, Menko, dan Komisi V DPR RI terkait kelanjutan pembangunan hingga Rengat. Proses pembebasan lahan yang tersisa akan segera dilanjutkan dengan dukungan pembiayaan melalui KPB.
“Dengan mengucap syukur alhamdulillah, saya nyatakan Jalan Tol Gerbang Pijoan Seksi 3 resmi dioperasionalkan. Semoga menjadi ladang amal jariyah bagi semua pihak yang terlibat,” pungkas Al Haris.
Pada kesempatan tersebut, Pimpinan BAKN DPR RI sekaligus Anggota Komisi VI, Dr. Ir. H. Herman Khoiron, M.Si., menegaskan bahwa pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra melalui perjuangan panjang, termasuk pengawalan penyertaan modal negara (PMN) sebagai basis pembiayaan. Ia menilai tol di Jambi sebagai salah satu yang terbaik di Sumatera dengan kualitas jalan rapi dan penerangan memadai.
Hal senada disampaikan Anggota Komisi V DPR RI, H. Bakri HM, SE., yang mengapresiasi peran Gubernur Al Haris dalam memperlancar pembebasan lahan. Ia menekankan pentingnya pengelola tol menjaga Standar Pelayanan Minimum (SPM) serta menertibkan kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL) demi kenyamanan pengguna.
Sementara itu, Executive Vice President Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol PT Hutama Karya, Dwi Aryono Bayuaji, menjelaskan bahwa ruas Tempino – Simpang Ness masih dalam masa sosialisasi tanpa tarif. Dengan adanya tol ini, perjalanan yang sebelumnya memakan waktu 2–3 jam kini bisa ditempuh hanya sekitar 45 menit.
Hutama Karya juga menyiapkan enam gardu transaksi di gerbang tol Tempino. Meski tarif belum diberlakukan, pengguna tetap diwajibkan menggunakan kartu elektronik.
“Kami berkomitmen menghadirkan layanan yang aman, nyaman, dan efisien. Keselamatan pengguna jalan adalah prioritas utama,” tegas Dwi Aryono.(*)