Kabarina.com – Pemerintah Kota Jambi terus melangkah maju dalam akselerasi transformasi digital. Sebagai bagian dari visi besar menuju Smart City yang berkelanjutan, inklusif, dan berbasis budaya lokal, Pemkot Jambi resmi menjalin kemitraan strategis dengan PT Scavai Alliance Indonesia melalui penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) untuk pengembangan Metaland Kota Jambi.
Penandatanganan MoU ini digelar di Griya Mayang, Rumah Dinas Wali Kota Jambi, pada Jumat (18/7/2025) dan dilakukan langsung oleh Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, M.K.M., bersama Direktur Utama PT Scavai Alliance Indonesia, Hendri Susendy, disaksikan oleh jajaran pejabat Pemkot Jambi, perwakilan dari PT Scavai, konsultan teknologi AR/VR, serta stakeholder lintas sektor yang terlibat dalam ekosistem digital Kota Jambi.
Dalam sambutannya, Wali Kota Maulana menegaskan bahwa kemitraan ini merupakan wujud nyata dari komitmen Pemkot Jambi dalam membangun kota yang adaptif terhadap perkembangan teknologi serta mampu menjawab tantangan zaman dengan solusi inovatif.
“Ini adalah langkah konkret untuk memajukan Kota Jambi, khususnya dalam bidang teknologi, pariwisata, UMKM, hingga ekonomi kreatif. Kami tidak hanya bicara tentang digitalisasi, tetapi tentang bagaimana teknologi bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas,” ujar Wali Kota Maulana.
Metaland sendiri merupakan sebuah platform kota digital berbasis teknologi imersif, yang menggabungkan Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan interaksi daring untuk menciptakan representasi digital atau digital twin dari kawasan-kawasan penting dan ikonik di Kota Jambi. Inovasi ini akan memungkinkan masyarakat dan wisatawan untuk menjelajahi Jambi secara virtual, baik untuk keperluan edukasi, promosi pariwisata, maupun layanan publik.
Melalui Metaland, pengunjung dapat menikmati pengalaman mendalam yang mengangkat sejarah, budaya, kearifan lokal, serta potensi ekonomi Kota Jambi dalam format digital yang interaktif. Platform ini juga dirancang untuk memperluas jangkauan informasi mengenai Kota Jambi ke ranah global, menjadikan kota ini sebagai pionir digital city di Indonesia yang mengedepankan nilai-nilai lokal dengan pendekatan futuristik.
Lebih dari sekadar platform visualisasi, proyek Metaland ditujukan untuk menjadi bagian dari pembangunan ekosistem ekonomi digital yang berkelanjutan. Dalam tahap pengembangannya, Metaland akan melibatkan pelaku UMKM, komunitas kreatif, pengembang teknologi lokal, serta generasi muda untuk berperan aktif, baik sebagai pengguna, pengisi konten, maupun pengelola.
Direktur Utama PT Scavai, Hendri Susendy, menyampaikan bahwa konsep Smart City tidak bisa dilepaskan dari penguatan kapasitas SDM dan penguasaan teknologi informasi, terutama di kalangan generasi muda.
“Kami berharap kehadiran Metaland di Jambi dapat menjadi wadah pembelajaran, kolaborasi, dan inovasi, serta meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap teknologi imersif,” ujarnya.
Sementara itu, Fahmi, Project Advisor PT Scavai Singapore, menilai bahwa Kota Jambi memiliki keunggulan strategis dan potensi budaya yang sangat layak diperkenalkan ke tingkat regional dan internasional. Menurutnya, kerja sama ini adalah langkah awal yang akan membuka berbagai peluang investasi dan kolaborasi teknologi di masa depan.
“Kami melihat Jambi sebagai salah satu daerah yang memiliki kesiapan visi dan kepemimpinan untuk masuk ke dalam peta transformasi digital Indonesia,” kata Fahmi.
Amran, selaku Project Director PT Scavai Singapore, menjelaskan bahwa Metaland akan dikembangkan sebagai proyek percontohan (pilot project) yang menonjolkan pendekatan edukatif berbasis budaya dan sejarah lokal, seperti Candi Muaro Jambi, kawasan Tepian Sungai Batanghari, dan titik-titik budaya lainnya yang akan diangkat dalam bentuk konten 3D dan simulasi interaktif.
“Kami ingin membawa Jambi ke dalam narasi global tanpa kehilangan identitas lokalnya. Itulah mengapa elemen budaya, sejarah, dan komunitas lokal menjadi pondasi utama dalam desain Metaland,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa proyek ini akan mendapat dukungan dari jaringan investor dan mitra global yang selama ini telah bekerja sama dengan PT Scavai dalam proyek serupa di berbagai negara.
Kolaborasi ini menjadi bagian dari roadmap besar Kota Jambi dalam merealisasikan Smart City 4.0, yang mengintegrasikan layanan pemerintahan, pelayanan publik, pendidikan, ekonomi, dan pariwisata melalui platform digital yang terdesentralisasi dan partisipatif. Hal ini sejalan dengan capaian Kota Jambi dalam beberapa tahun terakhir, termasuk indeks SPBE dan pencapaian sebagai salah satu kota digital terdepan di Sumatera.
Dalam penutupan acara, Wali Kota Maulana menegaskan bahwa pembangunan kota digital tidak akan berhasil tanpa partisipasi aktif masyarakat.
“Transformasi digital bukan hanya tentang teknologi, tetapi tentang perubahan mindset dan budaya kerja. Oleh karena itu, kami sangat terbuka untuk kolaborasi dengan semua pihak, termasuk sektor swasta dan komunitas,” pungkasnya.
Penandatanganan MoU ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan Kota Jambi menuju masa depan yang lebih cerdas, terkoneksi, dan berbasis kearifan lokal. Dengan komitmen dan sinergi lintas sektor, Kota Jambi kini bersiap menjadi role model dalam pengembangan kota berbasis teknologi imersif di Indonesia.