Kabarina.com – Graha KAHMI Provinsi Jambi berubah menjadi ruang penuh semangat dan nostalgia, saat dua tokoh yang lahir dari rahim Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi dan Wali Kota Jambi Dr. Maulana bersua dalam sebuah forum silaturahmi dan diskusi bersama Korps Alumni HMI (KAHMI) Jambi, Kamis (24/7).
Di hadapan ratusan alumni dan kader muda, suasana cair dan penuh tawa saat Viva Yoga membuka kisah perjuangannya sebagai kader HMI yang jatuh-bangun. Salah satu cerita yang memancing gelak tawa adalah saat ia mengenang kekalahannya dalam Kongres HMI 1999 di Jambi. “Karena kalah, ya pulang ke Jakarta naik bus tanpa AC,” kenangnya sambil tersenyum.
Namun, menurutnya, bukan hasil akhir yang terpenting, melainkan proses panjang yang membentuk karakter. “Jalani saja semuanya. Dari sana kita dilatih, dibentuk, dan diuji,” ucapnya. Ia pun menyebut Wali Kota Maulana sebagai contoh nyata hasil perkaderan HMI yang diam-diam namun berdaya hasil besar.
“Tidak ada yang menyangka Mas Maulana jadi Wali Kota. Tapi beginilah HMI bekerja dalam diam. Kita bukan anak orang atas. Sebagian besar dari kita dulu sepatu miring karena sering jalan jauh. Tapi kita punya idealisme, dan itu cukup,” tegasnya, disambut tepuk tangan meriah.
Menurut Viva Yoga, kekuatan HMI bukan pada materi, tapi pada ide, semangat, dan ikatan emosional antar kader. “Kita hidup di tanah gambut pun bisa tumbuh. Apalagi di tanah subur,” katanya penuh metafora.
Ia pun mengingatkan pentingnya menjaga tradisi intelektual dan budaya berpikir kritis sebagai jantung pergerakan HMI dan KAHMI. “KAHMI bukan sekadar forum alumni. Ini rumah gagasan. Tempat nilai-nilai dibagi untuk kemaslahatan umat dan bangsa,” ungkapnya.
Dalam kapasitas sebagai Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga juga memaparkan arah kebijakan nasional terkait transmigrasi. Ia menekankan bahwa program ini bukan hanya soal relokasi penduduk, tapi bagian dari rekayasa sosial untuk pemerataan ekonomi dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Transmigrasi adalah strategi kebangsaan untuk mengikis kesenjangan dan memberantas kemiskinan,” jelasnya.
Program ini pun mendapat sambutan positif dari para alumni KAHMI Jambi. Beberapa kabupaten di Provinsi Jambi telah menjadi bagian dari sejarah panjang transmigrasi dan kini diharapkan bisa dikembangkan lebih optimal ke depan.
Wali Kota Jambi, Dr. Maulana, dalam sambutannya menegaskan dukungan penuh terhadap kolaborasi pusat dan daerah. Ia menyebut bahwa kedekatan emosional sejak masa kaderisasi menjadi modal besar dalam membangun sinergi lintas sektor.
“Pertemuan ini bukan sekadar reuni. Ini pengingat bahwa jabatan bukan tujuan, tapi alat pengabdian,” ujarnya dengan nada mantap.
Maulana juga menyoroti pentingnya nilai-nilai perjuangan yang diwariskan HMI: keikhlasan, ketangguhan, dan keberpihakan pada umat. “Inilah yang menjadi pembeda dan penguat arah kepemimpinan kita hari ini,” tambahnya.
Di tengah tantangan zaman, kehadiran tokoh-tokoh seperti Viva Yoga dan Maulana menjadi pengingat bahwa proses yang dijalani dalam sunyi bisa membawa pada peran besar. Dari sepatu miring hingga kursi kepemimpinan, mereka menunjukkan bahwa idealisme yang tumbuh dalam organisasi bisa menjadi fondasi kuat dalam membangun bangsa.