Kabarina.com – Ketua Relawan Abadi Maulana, Robert Samosir, angkat bicara dan mengecam keras terkait munculnya spanduk provokatif tanpa identitas yang terpasang di pagar Kantor Wali Kota Jambi. Ia menyayangkan tindakan tersebut yang dinilainya tidak bertanggung jawab dan berpotensi memecah belah masyarakat.
“Pemerintahan Maulana-Diza tidak anti kritik. Namun, kritik yang disampaikan harus jelas, berdasar, dan tidak bersifat provokatif,” ujar Robert. “Kritik yang tidak menunjukkan jati diri justru menimbulkan spekulasi yang merugikan.”Ucapnya Senin (30/06)
Robert menegaskan, kritik yang membangun adalah yang disampaikan secara objektif, berdasarkan fakta, serta bertujuan untuk perbaikan, bukan sekadar menciptakan kegaduhan.
“Kami menghargai semua pihak yang menyuarakan kritik terhadap kebijakan Wali Kota. Namun, hendaknya kritik tersebut diarahkan pada kinerja, bukan dilandasi ketidaksukaan pribadi yang tidak berdasar. Jika hanya menyalahkan tanpa solusi, itu bukan kritik, melainkan suara dari kelompok yang kecewa secara emosional,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya transparansi identitas dalam menyampaikan aspirasi. “Jika ingin menyampaikan aspirasi, silakan, itu hak warga. Tapi tampilkan identitas yang jelas agar tidak menimbulkan spekulasi liar.”
Robert mengingatkan bahwa pemerintahan Maulana-Diza tengah berupaya menjalankan berbagai program pembangunan lintas sektor untuk kemajuan Kota Jambi. Ia mengakui bahwa setiap pemerintahan tidak luput dari kekurangan, namun hal itu harus disikapi dengan semangat kolaboratif.
“Mari kita jadikan kemajuan Kota Jambi sebagai tanggung jawab bersama. Kritik boleh, tapi harus solutif. Saya juga mengajak seluruh pendukung dan simpatisan Maulana-Diza untuk tidak mudah terprovokasi isu-isu liar dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan