Provokatif, Ngedumel Tak Berujung: Antara Peran Pemerintah dan Sikap Masyarakat

- Penulis

Senin, 30 Juni 2025 - 16:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Moch. Idris

Mantan Direktur Komunitas Intelektual Bela Aspirasi Rakyat (KIBAR)

Hari ini kita mencoba kembali mengulas perspektif umum tentang kecenderungan menyalahkan pemerintah secara terus-menerus, meskipun upaya dan capaian telah dilakukan.

Di tengah hiruk pikuk kehidupan yang berjalan diatas roda pemerintahan, kita sering menyaksikan sebuah fenomena yang tak ada habisnya:

“Provokatif, ngedumel” atau keluh kesah yang tiada henti, di mana pemerintah selalu menjadi sasaran utama. Seolah-olah, apa pun kebijakan atau tindakan yang diambil, selalu ada celah untuk kritik, bahkan ketika niat baik dan hasil positif telah terlihat.

Pertanyaan besarnya adalah, mengapa kecenderungan ini begitu kuat mengakar dalam benak “masyarakat” kita?

Salah satu faktor yang tak bisa dimungkiri adalah tingginya ekspektasi masyarakat terhadap pemerintah. Dalam alam demokrasi, pemerintah memang memegang mandat besar untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Namun, terkadang ekspektasi ini melampaui batas realistis, seolah-olah pemerintah memiliki tongkat ajaib yang mampu menyelesaikan segala persoalan dalam sekejap. Ketika hasil tidak sesuai dengan bayangan ideal, kekecewaan pun muncul, dan ujungnya adalah jari telunjuk yang mengarah pada penguasa.

Baca Juga  Cek Endra Ajak Kader HMI Aktif Menjaga Empat Pilar Kebangsaan di Era Digital

Di sisi lain, kurangnya pemahaman akan kompleksitas masalah juga turut andil. Mengelola sebuah pemerintahan dengan beragam tantangan, mulai dari ekonomi, sosial, hingga politik, bukanlah perkara mudah. Setiap kebijakan memiliki konsekuensi, dan tidak semua dapat memuaskan semua pihak. Namun, seringkali masyarakat hanya melihat dari sudut pandang kepentingan pribadi atau kelompok, tanpa mencoba memahami keseluruhan gambaran dan dilema yang dihadapi para pengambil keputusan.

Tidak bisa dipungkiri pula bahwa peran media massa dan media sosial turut memperkuat narasi ini. Berita negatif atau kritik terhadap pemerintah seringkali lebih menarik perhatian dan viral. Hal ini menciptakan lingkaran setan di mana kritik menjadi lebih dominan daripada apresiasi, bahkan terhadap capaian yang patut dibanggakan.

Baca Juga  Anggota Komisi XII DPR Cek Endra: Koperasi Kelola Tambang Peroleh Edukasi Jaga Lingkungan

Opini publik pun perlahan-lahan terbentuk hingga terkesan provokatif, seolah-olah pemerintah selalu salah, atau setidaknya, tidak pernah cukup baik.

Tentu tindakan provokatif terhadap pemerintah dapat membahayakan stabilitas dan mengganggu jalannya roda pemerintahan. Hal ini berpotensi menghambat pembangunan dan pelayanan publik yang seharusnya berjalan lancar.

Pemerintah membutuhkan suasana yang kondusif untuk fokus pada program-program pembangunan dan upaya menyejahterakan rakyat. Adanya provokasi dapat mengalihkan fokus dan energi pemerintah, yang pada akhirnya merugikan masyarakat luas.

Meskipun demikian, bukan berarti pemerintah bebas dari kritik. Kritik yang konstruktif dan berbasis data sangatlah penting untuk menjaga akuntabilitas dan mendorong perbaikan. Namun, yang sering terjadi adalah kritik yang bersifat emosional, tanpa solusi, bahkan cenderung menyalahkan tanpa dasar yang kuat. Fenomena “provkatif, ngedumel tak berujung” ini pada akhirnya bisa kontraproduktif, menghambat kemajuan, dan menciptakan iklim ketidakpercayaan yang merugikan semua pihak.

Baca Juga  Gubernur Al Haris Apresiasi UIN Jambi Dinilai Berperan Besar Cetak SDM Unggul

Pemerintah, di sisi lain, juga memiliki tanggung jawab untuk terus berbenah, meningkatkan komunikasi, dan menjelaskan setiap kebijakan dengan transparan. Meningkatkan partisipasi publik dalam proses pengambilan keputusan juga bisa menjadi jembatan untuk mengurangi kesalahpahaman dan menumbuhkan rasa kepemilikan masyarakat terhadap setiap program pemerintah.

Pada akhirnya, untuk keluar dari lingkaran “provokatif, ngedumel tak berujung” ini, diperlukan pergeseran paradigma dari kedua belah pihak. Masyarakat perlu lebih bijak dalam menyikapi informasi, lebih proaktif dalam mencari tahu, dan lebih adil dalam memberikan penilaian.

Sementara itu, pemerintah perlu terus berinovasi, mendengarkan, dan merangkul masyarakat dalam setiap langkah pembangunan. Hanya dengan demikian, kita bisa membangun sebuah negara yang lebih maju, di mana kritik menjadi stimulus perbaikan, bukan sekadar keluhan tanpa makna.

Selanjutnya, masyarakat diimbau untuk tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu provokatif dan senantiasa menjaga persatuan demi kemajuan bersama.

Berita Terkait

Tahura Senami: Cermin Gagalnya Negara Menjaga Hutan dan Hukum
Cek Endra Dukung Roadmap Hilirisasi Pascatambang: Kunci Ekonomi Masa Depan
Cek Endra Ajak Kader HMI Aktif Menjaga Empat Pilar Kebangsaan di Era Digital
Istri Zumi Zola, Putri Zulhas Raih Penghargaan Kartini Award 2025
Kuasa Hukum Nuryadin Desak Pencabutan Status Tersangka, Sebut Penetapan Cacat Hukum
Cek Endra Dukung Pembentukan Ditjen Gakkum ESDM oleh Menteri Bahlil
Penguatan Dana Desa Tematik Gizi: Fondasi Kesehatan dari Akar Rumput
Ide Gila, Orang Kaya Dunia Ramai-ramai Bangun Bunker Anti Kiamat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Selasa, 1 Juli 2025 - 00:58 WIB

Mat Sanusi Tunjuk Adri dan Cecep Suryana Jadi Formatur Pengurus KONI Jambi

Senin, 30 Juni 2025 - 23:40 WIB

Sah! Mat Sanusi Terpilih Pimpin KONI Jambi 2025-2029

Senin, 30 Juni 2025 - 18:19 WIB

Pemkot Jambi Hadirkan Kebahagiaan di Awal Hijriah, dari Kursi Roda hingga Rumah Layak Huni

Minggu, 29 Juni 2025 - 15:22 WIB

Senyum Bahagia Penjual Cilok, Program Pemkot Jambi Sulap Rumahnya Jadi Hunian Nyaman

Minggu, 29 Juni 2025 - 13:19 WIB

Wali Kota Jambi Buka Event Fun Double Boxing, Dorong Perubahan Positif di Eks Lokalisasi Pucuk

Sabtu, 28 Juni 2025 - 23:41 WIB

MTQ Ke-lll Desa Sirih Sekapur Sukses dan Tukum l Keluar Jadi Juara Umum

Sabtu, 28 Juni 2025 - 18:18 WIB

Gubernur Al Haris Apresiasi UIN Jambi Dinilai Berperan Besar Cetak SDM Unggul

Jumat, 27 Juni 2025 - 19:00 WIB

Wali Kota Jambi Buka Turnamen Catur, Dukung Pengembangan Bakat Muda

Pos Terbaru

Nasional

Tahura Senami: Cermin Gagalnya Negara Menjaga Hutan dan Hukum

Senin, 30 Jun 2025 - 23:53 WIB

Daerah

Sah! Mat Sanusi Terpilih Pimpin KONI Jambi 2025-2029

Senin, 30 Jun 2025 - 23:40 WIB