Kabarina.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi terus menunjukkan komitmennya dalam membangun kota yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Terbaru, Pemkot Jambi menambah empat unit armada baru bus listrik yang akan segera melayani masyarakat di sejumlah jalur perkotaan.Rabu (15/10)
Langkah ini merupakan kelanjutan dari program transportasi publik ramah lingkungan yang sebelumnya telah diinisiasi melalui layanan bus listrik Trans Bahagia, yang sejak awal pengoperasiannya mendapat sambutan positif dari masyarakat. Penambahan armada ini sekaligus menandai keseriusan Pemkot Jambi dalam memperluas akses layanan publik berbasis energi bersih di tengah meningkatnya mobilitas warga kota.
Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, M.K.M., menegaskan bahwa kebijakan ini bukan sekadar proyek transportasi, melainkan bagian dari strategi besar untuk mengubah pola mobilitas masyarakat menuju sistem transportasi yang efisien, inklusif, dan ramah lingkungan.
“Sampai Desember 2025 kita masih gratiskan. Januari 2026 baru akan ada perhitungan tarif berdasarkan hasil feasibility study, namun tetap akan disubsidi agar terjangkau masyarakat,” ujar Maulana.
Dengan penambahan empat armada baru, total kini terdapat enam unit bus listrik yang beroperasi di Kota Jambi. Dari jumlah tersebut, satu unit merupakan bus berukuran kecil, sementara tiga lainnya adalah angkutan kota listrik. Armada kecil ini akan difokuskan untuk menjangkau jalur sempit di area permukiman padat, sehingga layanan transportasi hijau dapat dirasakan lebih merata oleh seluruh lapisan masyarakat.
Tidak hanya menambah jumlah armada, Pemkot Jambi juga memperkuat aspek infrastruktur pendukung. Pemerintah kota bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan untuk merevitalisasi Terminal Alam Barajo sebagai pusat transit utama sistem transportasi publik di Kota Jambi.
Terminal Alam Barajo akan menjadi simpul integrasi berbagai moda transportasi. Dengan konsep park and ride, masyarakat diharapkan meninggalkan kendaraan pribadinya di terminal dan melanjutkan perjalanan menggunakan bus listrik.
“Bus dan kendaraan lain akan masuk ke terminal, lalu penumpang lanjut naik bus listrik ke tujuan mereka. Konsepnya adalah integrasi penuh antar moda, agar pergerakan warga lebih efisien,” jelas Maulana.
Kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi beban lalu lintas di pusat kota, menekan angka kemacetan, serta mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi yang selama ini menjadi penyumbang utama polusi udara.
Selain manfaat lingkungan, program bus listrik juga membawa efek ekonomi berganda bagi masyarakat. Kehadiran kembali aktivitas di kawasan terminal seperti Rawasari dan Alam Barajo diharapkan mampu menghidupkan sektor informal, termasuk pelaku usaha kecil seperti pedagang, penyedia jasa transportasi lanjutan, dan sektor kuliner.
Program ini juga menjadi simbol perubahan arah pembangunan Kota Jambi menuju kota yang lebih modern dan berorientasi pada masa depan berkelanjutan. Pemkot Jambi memproyeksikan, melalui transportasi publik hijau, kualitas udara kota akan semakin membaik dan kenyamanan mobilitas masyarakat meningkat.
“Transportasi publik berbasis listrik bukan hanya tren global, tapi kebutuhan untuk menjaga kualitas hidup warga kota. Kita ingin masyarakat Jambi merasakan kenyamanan, keamanan, dan kebanggaan naik transportasi publik,” tambah Maulana.
Selama lebih dari 10 jam waktu operasional setiap hari, bus listrik Trans Bahagia telah membuktikan diri sebagai moda transportasi yang hemat energi, efisien, dan ramah lingkungan. Dengan tarif yang masih digratiskan hingga akhir 2025, jumlah pengguna bus listrik terus meningkat dari waktu ke waktu.
Ke depan, Pemkot Jambi juga tengah menyiapkan ekspansi rute Trans Bahagia ke lebih banyak wilayah, termasuk kawasan pendidikan, perkantoran, dan permukiman padat. Ekspansi ini akan disertai dengan penambahan halte dan peningkatan sistem manajemen transportasi berbasis digital.
“Trans Bahagia adalah simbol transportasi masa depan Kota Jambi praktis, efisien, dan mendukung pengurangan emisi karbon. Ini bukan hanya proyek infrastruktur, tapi investasi jangka panjang untuk kesejahteraan masyarakat,” tutup Maulana.
Dengan visi tersebut, Jambi kini mulai menapaki langkah nyata menuju kota yang lebih hijau, terhubung, dan berdaya saing, sekaligus menjadi pionir transportasi listrik di Sumatera bagian tengah.(*)











