Kabarina.com – Isu viral yang menyebut dua anak di Kota Jambi, Haikal dan Wulan, menjadi korban “pembuangan” oleh ibu kandung mereka sempat mengguncang publik. Namun, sebuah kunjungan kepedulian dari sejumlah tokoh Jambi justru membuka fakta sesungguhnya: kedua anak itu bukan dibuang, melainkan dititipkan karena alasan keluarga dan ekonomi.
Pada Kamis sore (6/11/2025), Anggota Komisi IV DPRD Kota Jambi Menno Eka Desthya, S.ST., MKM., bersama Wakil Rektor II IAIMA Jambi M. Saleh Azim dan Owner Missoan Diva Radit, mengunjungi kediaman Haikal dan Wulan. Kunjungan itu lahir dari rasa kemanusiaan dan tanggung jawab sosial untuk memastikan kebenaran di balik isu yang beredar.
Di rumah sederhana tempat anak-anak itu tinggal, mereka disambut hangat oleh Ibu Camelia, sang bibi yang selama ini merawat Haikal dan Wulan dengan penuh kasih. Suasana haru menyelimuti pertemuan ketika Camelia menceritakan beban yang harus ia dan kedua anak tanggung akibat kabar yang keliru.
“Kami berterima kasih atas kedatangan bapak dan ibu. Tapi kami juga mohon agar publik tahu, anak-anak ini tidak dibuang, mereka dititipkan. Tolong bantu luruskan supaya nama keluarga kami tidak terus disalahpahami,” tutur Camelia dengan suara bergetar.
Camelia menjelaskan, ibu kandung Haikal dan Wulan kini tinggal di Jawa setelah bercerai dan mengalami kesulitan ekonomi. Karena itu, ia menitipkan kedua anaknya kepada sang bibi. Namun, pemberitaan yang tidak terverifikasi telah menimbulkan luka baru — terutama bagi anak-anak yang kini kerap menjadi korban perundungan di sekolah.
“Mereka dibully dan diejek teman-temannya. Kami mohon agar informasi itu diperbaiki, karena yang benar adalah dititipkan, bukan dibuang,” tambahnya tegas.
Turut hadir dalam kunjungan itu, M. Saleh Azim mengingatkan bahaya penyebaran berita tanpa verifikasi di era digital.
“Kisah ini pengingat bagi kita semua. Kecepatan informasi sering kali mengorbankan akurasi. Dampaknya bisa sangat berat, apalagi bagi anak-anak yang jadi korban stigma,” ujarnya.
“Kita harus bersama-sama memulihkan nama baik keluarga ini dan mendukung pemulihan psikologis anak-anak,” tambahnya.
Sementara itu, Diva Radit menyoroti pentingnya kepedulian sosial yang nyata dari masyarakat.
“Saya datang bukan hanya sebagai pengusaha, tapi sebagai warga Jambi yang peduli. Setelah isu ini diluruskan, tugas kita adalah memberi dukungan konkret, bukan sekadar simpati,” ungkapnya.
Sebagai inisiator kunjungan, Menno Eka Desthya menegaskan komitmennya untuk meluruskan isu ini kepada publik dan memastikan adanya tindak lanjut nyata bagi keluarga Haikal dan Wulan.
“Kita prihatin dengan peristiwa ini. Saya akan bantu luruskan ke publik agar tidak terus berlarut. Fokus kita sekarang adalah kepedulian dan solusi,” ujar Menno.
Menno menegaskan bahwa langkah konkret akan segera dilakukan. Ia berencana mengajukan bantuan modal usaha bagi Ibu Camelia serta memperjuangkan program bedah rumah agar keluarga tersebut dapat hidup lebih layak. Selain itu, ia juga akan berkoordinasi dengan Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, MKM, untuk memastikan keberlanjutan bantuan pendidikan bagi Haikal dan Wulan.
“Kami akan fokus pada pendidikan, bantuan sosial, dan peningkatan kesejahteraan keluarga ini. Kepedulian harus diwujudkan melalui tindakan,” tegasnya.
Kunjungan tersebut bukan hanya berhasil meluruskan isu yang sempat viral, tetapi juga menjadi momentum kemanusiaan. Para tokoh yang hadir menunjukkan bahwa tanggung jawab publik bukan sekadar soal politik atau jabatan, melainkan tentang hati nurani dan aksi nyata membantu sesama.(*)











