Kabarina.com – Setelah sebelumnya publik dihebohkan dengan dugaan penyelewengan dana BOS serta laporan pertanggungjawaban (SPJ) fiktif di SMP Negeri 7 Kota Jambi, kini sekolah tersebut kembali diterpa isu tak sedap.
Sejumlah guru mengaku mendapat tekanan dan intimidasi dari kepala sekolah terkait dugaan pungutan liar (pungli) serta SPJ fiktif, seperti diberitakan salah satu media online di Kota Jambi.
Banyak guru yang merasa takut karena adanya tekanan dan intimidasi dari kepala sekolah. Sejak kasus dugaan pungli dan SPJ fiktif mencuat ke media, para guru tidak diperbolehkan lagi berkumpul di ruangan guru setelah jam mengajar.
Guru tersebut juga mengaku kerap mendapat pesan group WhatsApp sekolah. Jika tidak mengikuti arahan, maka dianggap melanggar.
Menanggapi tudingan tersebut, Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Kota Jambi, Netty Hasanah, S.Pd, membantah keras dirinya melakukan intimidasi terhadap para guru. Di sampaikanya situasi di Sekolah saat ini aman dan kondusif.
“Tidak benar itu, tidak ada intimidasi. Suasana di sekolah sangat nyaman dan happy. Teman-teman bisa datang langsung ke sekolah untuk melihat situasi kami,” ungkapnya.
Netty menambahkan, hingga saat ini kegiatan di SMP Negeri 7 Kota Jambi tetap berjalan seperti biasa. Program pembinaan siswa, seperti 7 Kebiasaan Anak Sehat, masih dilaksanakan rutin, yakni:
• Senin: sarapan gizi sehat
• Selasa: salat duha
• Rabu: senam sehat/gotong royong/apel pramuka
• Kamis: pentas seni bakat siswa
• Jumat: yasinan/mengaji
“Terkait isu yang berkembang, Yang jelas, tidak ada intimidasi, dan tidak ada hal-hal seperti yang dituduhkan. Semua itu bohong,” tegasnya.











