Kabarina.com – Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Biliar Jambi 2025 resmi digelar oleh Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Provinsi Jambi di Black Hawk Biliar & Cafe, Kota Jambi. Ajang yang berlangsung pada 6–9 Desember 2025 ini diikuti 55 pebiliar dari 11 pengurus cabang se-Provinsi Jambi.
Pada kejuaraan tahun ini dipertandingkan enam nomor, yakni 8 ball, 9 ball, 10 ball, dan 15 ball putra serta 9 ball dan 10 ball putri. Para atlet memperebutkan 6 medali emas, 6 perak, dan 6 perunggu.
Ketua Pengprov POBSI Jambi Hendry Attan, melalui Ketua Harian Rio Setiadi, menyampaikan apresiasinya atas dukungan seluruh pihak terhadap perkembangan olahraga biliar di Jambi. Ia berharap Kejurprov menjadi momentum meningkatkan motivasi dan semangat para atlet untuk meraih prestasi pada level nasional maupun internasional.
Menurut Rio, Kejurprov 2025 juga menjadi ajang evaluasi dan pematangan mental bertanding para pebiliar. Ia turut menyampaikan hasil Kejurnas Biliar di Jakarta pada 23–30 November lalu, di mana enam atlet Jambi berhasil membawa pulang dua medali perunggu dari enam nomor yang diikuti.
Selain itu, ia mengungkapkan bahwa Jambi akan menjadi tuan rumah POBSI Pool Circuit Series pada November 2026. “Ini merupakan ajang nasional yang diikuti atlet dari seluruh Indonesia untuk memperebutkan peringkat nasional. Mari kita majukan cabor biliar Jambi dan mempertahankan tradisi emas di PON NTB-NTT 2028,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua KONI Provinsi Jambi AKBP Mat Sanusi yang membuka secara resmi Kejurprov Biliar 2025 menegaskan bahwa kejuaraan ini merupakan bagian dari proses seleksi atlet menuju PON 2028. Ia mengapresiasi seluruh pihak yang turut menyukseskan kejuaraan yang menjadi agenda penting dalam kalender prestasi olahraga Jambi.
“Kejurprov ini menjadi wadah lahirnya atlet biliar terbaik yang siap bersaing di tingkat nasional dan internasional serta membawa harum nama Jambi,” kata Mat Sanusi.
Ia menegaskan KONI Jambi berkomitmen meningkatkan prestasi seluruh cabang olahraga melalui pembinaan berjenjang dan kompetisi rutin. Kejurprov disebutnya sebagai langkah membangun ekosistem olahraga biliar yang sehat, kompetitif, dan berkelanjutan, sekaligus menjaring talenta muda dari berbagai kabupaten/kota.
Menurutnya, kompetisi tidak hanya mencari juara, tetapi juga membentuk karakter, sportivitas, dan disiplin atlet. “Mari optimalkan kegiatan ini untuk memperkuat kebersamaan dan pembinaan atlet biliar Jambi,” ujarnya.
Mat Sanusi juga menyinggung penurunan prestasi pada PON Aceh–Sumut 2024, di mana Jambi hanya meraih satu perunggu, sementara pada PON Jabar dan PON Papua sebelumnya mampu meraih emas. Ia berharap hal itu menjadi evaluasi bersama. “Saya harap atlet tetap semangat berlatih. Apa pun yang terjadi, atlet harus siap,” tuturnya.
Dirinya optimis di bawah kepemimpinan Hendry Attan, olahraga biliar Jambi bisa kembali bangkit dan mengembalikan tradisi emas pada PON mendatang. (*)











