Kabarina.com – Polemik investasi batubara milik PT Sinar Anugrah Sukses (SAS) atau RMK Energy di Kota Jambi menjadi buah bibir yang hingga kini menjadi perdebatan hangat di khalayak Jambi.
Bahkan, ada pihak yang mengkritisi menyeret Walikota Jambi Maulana kedalam persoalan perizinan perusahaan yang selalu menjadi buah bibir seluruh element masyarakat.
Sementara, Walikota Maulana tidak pernah mengeluarkan kebijakan soal perizinan investasi perusahaan tersebut, yaitu perizinan TUKS dan pertambangan, apalagi kebijakan soal izin jalan khusus angkutan batubara perusahaan itu.
Menyikapi pendapat yang sudah beredar luas yang terkesan mendiskreditkan dan menyalahkan Walikota Jambi Maulana soal investasi PT SAS (RMKE) di Kota Jambi.
Jefri B. Pardede sebagai Ketua Sahabat Alam Jambi menilai para kritikus tersebut tidak mengerti persoalan investasi PT SAS yang sudah diakuisisi oleh RMK Energy (RMKE).
”Tidak boleh Bapak Walikota Maulana didesak dan dipersalahkan terkait investasi PT SAS atau RMK Energy karena tidak pernah ada satu izin pun bapak Maulana Jambi menanda tangani perizinannya sampai hari ini.” kata Jefri, pada hari Jum’at (27/6/2025).
Sahabat Alam Jambi juga meminta semua pihak bila memang ada temuan dilapangan atau aspirasi dalam sebuah kritik sebaiknya bertujuan demi perbaikan yang membangun bukan untuk menyalahkan.
Namun, Jefri menyayangkan jika temuan dan aspirasi itu di sampaikan dengan tendensius, dan dikemas dengan kesan menyalahkan Walikota Maulana tanpa dasar dan data yang telah diverifikasi kebenarannya.
”Pihak-pihak yang terkesan mendiskreditkan dan membully guna menginginkan elektabilitas dan kinerja bapak Maulana tergerus, kenapa dan apa tujuan motif-nya?” tanya Jefri.
Padahal, Walikota Jambi Maulana telah bekerja dengan serius untuk fokus membenahi seluruh persoalan di Kota Jambi, dan hasil kinerja pemerintahan Maulana tampak nyata, kata Jefri dari Sahabat Alam Jambi.
Sementara itu, pemerintahan Maulana diklaim tidak anti kritik, jika kritik itu membangun untuk kebaikan bersama, akan tetapi sangat disayangkan jika ada kritik yang tidak ada azaz manfaat dan tidak membangun, yaitu kritis tanpa adanya data hingga fakta yang terverifikasi kebenarannya.(*)
