Kabarina.com – Dalam rangka memperingati World Cleanup Day atau Hari Bersih-Bersih Sedunia, Pemerintah Kota Jambi menggelar aksi gotong royong massal yang dipusatkan di kawasan Danau Sipin, Kota Jambi, Rabu (24/09). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, MKM, sekaligus menjadi momentum peluncuran program inovatif bernama “Kampung Bahagia”.
Program ini melibatkan 67 Rukun Tetangga (RT) di berbagai wilayah kota dengan dukungan penuh pemerintah. Melalui “Kampung Bahagia”, Pemkot Jambi menegaskan kembali pentingnya pembangunan berbasis komunitas, di mana masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga turut aktif dalam setiap tahapan pembangunan.
“Keberhasilan program ini hanya bisa diraih jika ada kerja sama erat antara masyarakat, pemerintah, dan unsur TNI/Polri. Kebersihan dan kesehatan lingkungan adalah tanggung jawab bersama,” tegas Wali Kota Maulana dalam sambutannya.Sebagai bentuk dukungan nyata, Pemkot Jambi mengalokasikan Rp100 juta untuk setiap RT yang terlibat, dengan total anggaran awal mencapai Rp6,7 miliar. Dana ini ditujukan untuk pembangunan berbasis komunitas, baik dalam bentuk infrastruktur sederhana, pemberdayaan warga, hingga kegiatan gotong royong.
“Tahun depan kita targetkan program ini menyentuh 1.650 RT dengan total anggaran mencapai Rp165 miliar,” ujar Maulana.
Selain pembangunan fisik, Wali Kota juga menyoroti persoalan klasik Kota Jambi: sampah. Ia menyebut, rata-rata timbunan sampah rumah tangga di Jambi mencapai 430 ton per hari, dengan sekitar 0,7 kilogram per orang per hari.
Menurutnya, permasalahan terbesar bukan hanya volume, tetapi juga pola pikir masyarakat.
“Banyak yang beranggapan ‘yang penting sampah keluar dari rumah saya’. Pola pikir ini harus diubah. Melalui Kampung Bahagia, tidak boleh ada lagi buang sampah sembarangan,” ujarnya.
Ia juga kembali mengingatkan warga agar disiplin membuang sampah sesuai jadwal yang ditetapkan, yakni pukul 18.00–06.00 WIB, agar tidak mengganggu proses pengangkutan.
Langkah strategis lain yang tengah dipersiapkan Pemkot Jambi adalah pembangunan danau buatan seluas 9,1 hektare. Proyek ini ditujukan untuk menekan risiko banjir hingga 60 persen sekaligus menghadirkan ruang terbuka hijau baru.
“Selain solusi banjir, danau ini juga akan menjadi destinasi wisata dan ruang publik bagi masyarakat,” jelas Maulana.
Di akhir sambutannya, Wali Kota Jambi menegaskan bahwa seluruh program, mulai dari “Kampung Bahagia” hingga pembangunan danau buatan, hanya akan berhasil jika didukung partisipasi masyarakat.
“Kalau kita merasa memiliki kota ini, maka kita harus bekerja bersama. Kita ingin Jambi menjadi kota yang bersih, sehat, dan ekonominya tumbuh. Semua itu hanya bisa dicapai dengan semangat gotong royong,” pungkasnya.
Dengan lahirnya “Kampung Bahagia”, Pemkot Jambi berharap tercipta budaya baru di tengah masyarakat: budaya hidup bersih, budaya gotong royong, dan budaya menjaga lingkungan demi masa depan kota yang lebih baik.(*)