Kabarina.com — Keberadaan Forum Pengawal Investasi Provinsi Jambi ditegaskan sebagai upaya konsolidasi masyarakat sipil untuk memastikan setiap investasi yang masuk ke daerah berjalan patuh terhadap regulasi, transparan, serta berpihak pada kepentingan rakyat. Forum ini hadir sebagai instrumen kontrol publik agar praktik investasi tidak menyimpang dari prinsip keadilan sosial dan pembangunan berkelanjutan.
Salah satu inisiator pembentukan forum, Jefri Bintara Pardede, Ketua Perkumpulan Sahabat Alam Jambi, menegaskan bahwa Forum Pengawal Investasi sama sekali tidak dibentuk untuk menghambat masuknya investasi. Sebaliknya, forum ini justru mendorong terciptanya iklim investasi yang sehat, bertanggung jawab, dan berorientasi pada kemajuan daerah.
“Perusahaan investasi yang profesional pasti akan memenuhi seluruh ketentuan regulasi. Mereka juga melakukan mitigasi terhadap dampak sosial dan lingkungan, serta membuka ruang dialog dengan masyarakat. Itulah esensi investasi yang benar-benar pro-rakyat,” ujar Jefri.
Menurutnya, keterbukaan informasi dan partisipasi publik merupakan fondasi utama investasi berkelanjutan. Investasi yang menutup diri dari pengawasan publik patut dipertanyakan orientasi serta dampak jangka panjangnya terhadap masyarakat dan lingkungan.
Jefri juga menyesalkan masih adanya pihak-pihak tertentu yang mengatasnamakan masyarakat, namun justru merasa terganggu dengan kehadiran Forum Pengawal Investasi. Sikap tersebut dinilainya bertentangan dengan semangat transparansi dan pengawalan kepentingan publik.
“Kami membentuk forum ini dengan tujuan yang jelas, memastikan seluruh investasi di Jambi benar-benar pro-rakyat dan membawa kemajuan daerah. Jika ada pihak yang merasa risih dengan kehadiran forum ini, maka publik berhak mempertanyakan kepentingan apa yang sebenarnya sedang dijaga,” tegasnya.
Lebih lanjut, Jefri mengingatkan bahwa praktik investasi yang tidak sesuai perizinan, tertutup dari pengawasan publik, serta dibiarkan tanpa penegakan hukum yang tegas merupakan bentuk investasi hitam. Praktik semacam ini, kata dia, hanya memperkaya segelintir kelompok dan meninggalkan persoalan sosial, lingkungan, serta ketimpangan struktural di tengah masyarakat.
“Tutup mata dan pembiaran terhadap investasi ilegal hanya akan memperkaya kelompok tertentu. Investasi hitam tidak pernah membawa kemajuan daerah, justru menjadi sumber konflik dan ketidakadilan,” katanya.
Ia menegaskan, Forum Pengawal Investasi Provinsi Jambi hadir untuk mendorong perubahan paradigma pembangunan, di mana investasi harus menjadi instrumen kesejahteraan bersama, bukan alat eksploitasi yang dibungkus legitimasi semu.
Terkait langkah ke depan, Jefri mengungkapkan bahwa pengurus forum saat ini tengah mempersiapkan agenda Forum Group Discussion (FGD) dalam waktu dekat. FGD tersebut dirancang sebagai ruang diskusi terbuka dan akademik untuk membahas strategi mendorong iklim investasi yang sehat di Jambi, sekaligus mengkaji berbagai isu investasi yang menjadi polemik di ruang publik.
“FGD ini kami siapkan sebagai ruang dialog objektif dan berbasis data. Kami ingin investasi dibahas secara terbuka, rasional, dan berpihak pada kepentingan publik, bukan sebagai alat pembenaran kepentingan kelompok tertentu,” jelasnya.
Melalui forum ini, diharapkan tata kelola investasi di Provinsi Jambi ke depan semakin transparan, adil, dan berkelanjutan, serta mampu memperkuat kepercayaan publik terhadap arah pembangunan daerah.
“Investasi harus menjadi alat kemajuan dan kesejahteraan rakyat. Prinsip itulah yang akan terus kami jaga dan kawal melalui Forum Pengawal Investasi Provinsi Jambi,” pungkas Jefri.(*)











