Kabarina.com – Moch Idris, atau disapa akrab Bung Idris ditunjuk sebagai Ketua Forum Wartawan Pengawan Investasi (FWPI). Langkah ini diambil sebagai upaya memperkuat sinergi antara insan pers dengan para pemangku kepentingan guna memastikan iklim investasi di Indonesia, khususnya di Provinsi Jambi, tetap kondusif, aman, dan transparan.
Dalam keterangannya, Idris menekankan bahwa peran jurnalis saat ini tidak hanya sekadar pelapor berita, tetapi juga sebagai instrumen pengawas (watchdog) agar arus modal yang masuk benar-benar selaras dengan aturan hukum dan kepentingan rakyat.
Idris menegaskan bahwa FWPI akan memberikan perhatian penuh pada seluruh lini sektor yang menjadi tulang punggung ekonomi Jambi. Ia menyebutkan bahwa pengawalan ini bersifat menyeluruh, mencakup sektor-sektor besar maupun ekonomi kerakyatan.
Kami tidak akan tebang pilih. Forum ini akan mengawal ketat mulai dari sektor perkebunan seperti kelapa sawit dan karet, sektor pertambangan batubara dan mineral, hingga sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) termasuk migas dan panas bumi yang menjadi potensi besar di Jambi,” ujar Bung Idris, Sabtu (20/12/2025)
Selain sektor ekstraktif, Idris juga menyoroti pentingnya pengawalan pada sektor-sektor baru yang sedang berkembang.
“Kami juga akan mengawasi perkembangan sektor infrastruktur, sektor industri pengolahan (manufaktur), hingga sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Tak kalah penting, investasi di sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan harus dipastikan keberlanjutannya agar tidak merusak ekosistem lingkungan di Jambi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Idris menjelaskan bahwa tujuan utama forum ini adalah menciptakan keseimbangan. Di satu sisi, forum ini membantu para pelaku usaha yang sungguh-sungguh ingin menanamkan modalnya di Jambi agar terhindar dari praktik pungli atau hambatan birokrasi yang berbelit. Di sisi lain, forum ini menjaga agar hak-hak masyarakat lokal dan kelestarian daerah tetap terlindungi.
”Narasi yang kami bangun adalah narasi pertumbuhan yang berkeadilan. Jika ada investor yang mengalami kendala izin di Jambi padahal sudah memenuhi syarat, kami akan suarakan. Namun, jika ada perusahaan yang mengabaikan kewajiban lingkungan atau merugikan warga sekitar, kami akan menjadi yang terdepan dalam menjalankan fungsi kontrol sosial,” tegas Idris.
Ia menutup pernyataannya dengan mengajak seluruh jurnalis di Jambi untuk bersatu dalam wadah ini demi kemajuan daerah.
“Investasi adalah kunci agar Jambi tidak tertinggal. Dengan pengawalan yang ketat dari seluruh sektor, kita optimistis Jambi akan menjadi destinasi investasi utama di Pulau Sumatera,” pungkasnya.(*)











