Kabarina.com – Di tengah padatnya agenda menyerap aspirasi rakyat, Anggota DPR RI Komisi XII, Drs. H. Cek Endra (CE), menunjukkan kepeduliannya terhadap pembinaan karakter generasi muda. Sepulang dari rangkaian kegiatan Reses Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025–2026 di Sarolangun, Cek Endra menyempatkan diri mengunjungi Pondok Pesantren Nurul Jadid, Desa Pasar, Kecamatan Singkut, Kabupaten Sarolangun, Jumat (10/10/2025).
Kunjungan itu diisi dengan kehangatan spiritual, diawali salat Magrib berjamaah bersama ratusan santri dan pengurus pondok. Momen khusyuk tersebut menegaskan komitmen Cek Endra sebagai wakil rakyat yang tak hanya peduli pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pembentukan karakter moral dan spiritual generasi penerus bangsa.
Usai salat, mantan Bupati Sarolangun dua periode itu tampil sebagai motivator. Ia menyampaikan pesan mendalam tentang arti penting menuntut ilmu dan menjadi penghafal Al-Qur’an.
“Anak-anakku sekalian, memilih berada di Pondok Pesantren Nurul Jadid berarti kalian telah menempuh jalur istimewa. Kalian tidak hanya sedang belajar ilmu dunia, tetapi sedang mengejar wisuda yang paling mulia, yaitu menjadi penghafal Al-Qur’an,” ujar Cek Endra penuh semangat.
CE mengakui beratnya perjuangan para santri yang harus jauh dari keluarga dan berdisiplin ketat. Namun, ia menegaskan, setiap pengorbanan itu adalah investasi besar dengan hasil yang akan dirasakan di dunia dan akhirat.
Ia juga menyoroti balasan istimewa bagi orang tua para penghafal Al-Qur’an.
“Puncak wisuda kalian bukan saat berdiri di podium dengan toga, melainkan ketika kalian menghadiahi ayah dan ibu kalian mahkota kemuliaan di surga,” tegasnya.
Cek Endra menjelaskan, mahkota itu bersinar lebih terang dari matahari — simbol kemuliaan dan kebanggaan bagi orang tua yang memiliki anak Ahlul Qur’an. Ia pun mendorong santri agar memanfaatkan setiap waktu luang untuk berdoa bagi kedua orang tua.
“Doa kalian adalah hadiah paling berharga. Doa seorang penghafal Al-Qur’an memiliki tempat istimewa di sisi Allah SWT,” pesan CE.
Sebagai anggota Komisi XII DPR RI yang bermitra dengan BUMN, lingkungan, dan sektor pertambangan, Cek Endra juga menekankan pentingnya mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum.
“Ilmu agama adalah pondasi iman dan akhlak, sedangkan ilmu umum adalah alat untuk membawa manfaat dan kemajuan bagi masyarakat Jambi,” jelasnya.
Ia berharap lulusan pesantren tidak hanya menjadi ulama, tetapi juga pribadi unggul di berbagai bidang profesional dokter, insinyur, pengusaha, hingga pemimpin daerah yang tetap berpijak pada nilai-nilai Al-Qur’an.
“Kalian harus menjadi solusi. Tangan kalian harus ringan menolong, pikiran kalian harus cerdas dan inovatif. Kebermanfaatan kalian harus lebih besar dari jabatan apa pun,” tutupnya.
Kunjungan inspiratif yang ditutup dengan dialog hangat bersama pengasuh dan santri ini mempertegas komitmen H. Cek Endra bahwa pembangunan spiritual adalah fondasi utama membangun daerah dan bangsa, sejalan dengan tugasnya memperjuangkan aspirasi masyarakat Jambi dari Senayan. (*)











